3/21/2009

Ikrimah Sabri: Rencana Zionis gabungkn al Quds jadi ibukota entiti Israel

Alquds – Infopalestina: Syaikh Ikrimah Sabri, ketua Badan Tinggi Islam, dalam kubahnya, Jum’at (20/03), mengecam klaim-klaim palsu yang dilontarkan entitas Zionis Israeluntukmembenarkan penarikan diri dari pertukaran tahanan dengan menolak membebaskan para tahanan yang dianggap “tangan mereka berlumuran darah”. Dia mempertanyakan, “Apakah orang-orang yang melontarkan istiah kotor ini tangan-tangan mereka tidak berlumuran darah ribuan orang Palestina?”
Sabri menegaskan pentingnya keberhasilan pertukaran tahanan yang disepakati oleh semua pihak. Dia menyatakan bahwa operasi penangkapan terhadap para pemimpin dan kader Hamas tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan semakin menambah rumit. Berkaitan dengan konspirasi Zionis terhadap al Quds dan al Aqsha, Syaikh Sabri menegaskan bahwa di sana ada jaringan terowongan yang diarahkan menuju masjid al Aqsha dari arah barat dan selatan.

Dia mengatakan, “Terowongan-terowongan ini mengakibatkan keruntuhan di Silwan dan kota lama di al Quds, mengancam bangunan peninggalan bresejarah dan juga dua pagar di timur dan selatan masjid al Aqsha mengalami retak-retak.” Dia menyatakan otoritas penjajah Zionis Israel bertanggung jawab atas apa yang mengancam masjid al Aqsha dan bangunannya. Dia menegaskan bahwa masjid al Aqsha akan tetap menjadi symbol keteguhan kaum muslimin.

Dia menjelaskan kondisi kota al Quds dan apa yang dialami warga Palestina di rumah-rumah mereka dari tindakan pembersihan etnis oleh Zionis Israel yang diwakili oleh “Walikota” yang baru. Yang memulai masa tugasnya dengan membuka pertempuran dengan mengeluarkan keputusan-keputusan dan larangan-larangan dzalim berupa menghancuran puluhan rumah dan perkampungan yang membuat ratusan keluarga Palestina terkoyak-koyak.

Hasil walikota baru yang menyiapkan dirinya untuk tugas agresi illegal, tidak beradab dan tidak manusiawi ini bisa dilihat dari apa yang diisyaratkan oleh data sejumlah keputusan dan ancaman penghancuran dan pengosongan bangunan yang mencapai 300 keputusan; di nama terdapat 2700 bangunan di antaranya ada dalam daftar penghancuran selama 3 tahun ke depan.

Langkah-langkah represif Israel ini memiliki karakter politis. Tujuannya adalah untuk memperkecil jumlah orang Arab (Palestina) dibandingkan dengan para pemukim Zionis di al Quds. Yaitu dengan melakukan penggusuran dan penyitaan tanah serta perluasan permukiman-permukiman di sekitar al Quds.

Dia menyatakan saat ini sedang dilakukan pembangunan 5700 unit rumah di al Quds. Ditambah 73 ribu unit di Tepi Barat. Tujuannya adalah untuk menempatkan lebih dari satu juta Yahudi di al Quds. Agar mereka bisa melaksanakan sebuah rencana yang bertujuan untuk memberlakukan blockade, pengepungan dan tembok rasial untuk mengisolasi al Quds dari wilayah Tepi Barat dan mengukuhkan yahudisadi di al Quds dan menggabungkannya sebagai ibukota entitas Zionis Israel. (seto)

Tiada ulasan: